Obat Kumur Diklaim Para Ilmuwan Mampu Mengurangi Risiko Terinfeksi COVID-19, Simak Penjelasannya

- 19 Mei 2020, 16:44 WIB
ILUSTRASI obat kumur.*
ILUSTRASI obat kumur.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Sejauh ini, para ilmuwan dibanyak negara di dunia masih terus berusaha keras melakukan serangkaian uji coba dan pengembangan penelitian untuk menemukan vaksin COVID-19 yang tepat.

Sebuah ulasan baru-baru ini menyebut bahwa berkumur menggunakan obat kumur selama 30 detik terbukti efektif membunuh virus.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Sun, bahan-bahan dalam obat kumur bisa merusak kulit serangga dan membuatnya tidak berdaya.

Baca Juga: Tak Kunjung Usai, Lebih dari 100 Negara Dukung Penyelidikan Asal Usul Virus Corona

Para ahli kini telah menyerukan penelitian mendesak tentang manfaat potensial dari menggunakan obat kumur khususnya dalam memerangi wabah COVID-19.

Mereka berharap untuk menetapkan apakah merek tertentu pada obat kumur dapat menonaktifkan virus di tenggorokan.

Sejauh ini, menerapkan pola jaga jarak fisik dan mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir merupakan cara yang efektif untuk melindungi diri dari virus corona, serta tetap menggunakan masker di transportasi umum dan di toko-toko.

Baca Juga: Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia Melonjak, 19 Mei 2020: Pasien Positif Tembus 18.496 Orang

“Penggunaan obat kumur yang aman, seperti dalam berkumur, sejauh ini belum dipertimbangkan oleh badan kesehatan masyarakat di Inggris,” tutur Pemimpin studi Prof Valerie O’Donnell dari Universitas Cardiff.

Sudah diterbitkan penelitian tentang virus, termasuk virus corona secara langsung mendukung gagasan bahwa berkumur harus dianggap sebagai cara potensial untuk mengurangi penularan SAR-CoV-2.

“Yang belum kami ketahui adalah apakah obat kumur yang ada, aktif melawan membran lipid SAR-CoV-2," tambahnya.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Ilmuwan Klaim Obat Kumur Dapat Membunuh dan Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Corona"

“Tinjauan kami terhadap literatur menunjukkan bahwa penelitian diperlukan sebagai hal yang mendesak sebagai penentu potensinya untuk digunakan melawan virus baru ini,” jelas Valerie.

Ini adalah area yang belum diteliti dari kebutuhan klinis utama dan para peneliti berharap proyek penelitian akan segera dimobilisasi untuk mengevaluasi lebih lanjut.

“Intervensi berbasis populasi dapat dilakukan dengan obat kumur yang tersedia, dengan pemantauan aktif, hasil untuk menentukan kemanjuran,” tutur Valerie.

Baca Juga: RAV4 Tidak Dipasarkan di Indonesia, Ternyata Begini Penjelasan Pihak Toyota

Lebih lanjut Valerie menegaskan bahwa obat kumur belum diuji terhadap virus corona baru ini.

“Orang harus terus mengikuti langkah-langkah pencegahan yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris, termasuk mencuci tangan sesering mungkin dan menjaga jarak sosial,” kata dia.

Sehingga penelitian ini menunjukkan studi klinis lebih lanjut dapat bermanfaat berdasarkan bukti teoritis.

Baca Juga: Hati-Hati, Kebiasaan Mencuci Daging Sebelum Dimasak Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Nantinya, para peneliti dapat menilai formulasi obat kumur yang ada atau dibuat khusus di laboratorium yang kemudian akan diuji klinis.

Bahan-bahan obat kumur yang berpotensi bermanfaat termasuk etanol, povidone-iodine dan cetylpyridinium.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x