Bersitegang Soal COVID-19, Trump Isyaratkan Putus Hubungan dengan Tiongkok

- 15 Mei 2020, 14:27 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. //Laman Whitehouse

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Persoalan terkait wabah virus corona membuat hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok hingga saat ini terus memanas.

Puncaknya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan kemunduran lebih lanjut terkait hubungannya dengan Tiongkok.

Bahkan, Trump juga mengatakan tidak tertarik berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan berharap hal tersebut dapat memutuskan hubungan dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Diduga Dibakar Temannya Sendiri, Seorang Wanita Asal Sukabumi Alami Luka Bakar Serius

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network, Trump mengatakan dia sangat kecewa dengan kegagalan Tiongkok dalam menekan laju persebaran COVID-19.

Mewabahnya virus corona hingga saat ini diakui Trump telah membuat perjanjian perdagangan pada Januari dengan Beijing terhambat.

"Mereka seharusnya tidak pernah membiarkan ini terjadi. Jadi saya membuat kesepakatan perdagangan yang hebat dan sekarang saya mengatakan ini tidak terasa sama bagi saya. Tinta hampir kering dan wabah datang. Dan itu tidak terasa sama bagi saya," tegas Trump.

Baca Juga: Wabah Corona Diprediksi Menurun Bulan Juni, Gaikindo: GIIAS 2020 Tetap Diselenggarakan Tahun Ini

"Tapi saat ini saya tidak ingin berbicara dengannya," tutur Trump dalam wawancara, yang direkam pada Rabu.

Trump ditanyai tentang saran senator Republik agar visa AS ditolak untuk pelajar Tiongkok yang mendaftar untuk belajar di bidang yang terkait dengan keamanan nasional, seperti komputasi kuantum dan kecerdasan buatan.

“Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa melakukan banyak hal. Kita bisa memutus seluruh hubungan.

Sumber artikel dari tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dengan judul "Isyaratkan Putus Hubungan dengan Tiongkok, Trump Enggan Bicara dengan Xi Jinping"

“Sekarang, jika kamu melakukannya, apa yang akan terjadi? Anda akan menghemat $ 500 miliar,” kata Trump, merujuk pada perkiraan impor tahunan AS dari Tiongkok, yang sering disebutnya sebagai uang hilang.

Pemimpin redaksi tabloid Global Times Tiongkok, Hu Xijin merespon ejekan yang dilayangkan Trump dengan mengomentari pernyataan Trump yang banyak dikritik bulan lalu tentang bagaimana Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona, mungkin diobati.

"Presiden ini pernah menyarankan pasien COVID-19 untuk menyuntikkan disinfektan. Ingat ini dan kamu tidak akan terkejut ketika dia mengatakan dia bisa memutuskan seluruh hubungan dengan," ucap Hu di akun Twitter miliknya.

Baca Juga: Hati-Hati, Ini Modus Baru Kejahatan di Jalan Raya yang Perlu Diwaspadai

Steven Mnuchin selaku Menteri Keuangan AS menyatakan Tiongkok perlu memberikan lebih banyak informasi tentang coronavirus dan Trump sedang meninjau pilihannya.

“Presiden prihatin. Dia meninjau semua pilihannya. Jelas, kami sangat prihatin tentang dampak virus ini terhadap ekonomi, pekerjaan Amerika, kesehatan masyarakat Amerika dan presiden akan melakukan segalanya untuk melindungi ekonomi dan melindungi pekerja Amerika,” jelas Mnuchin.

Lebih lanjut Mnuchin menjelaskan bahwa wabah virus corona adalah permasalahan yang sulit dan kompleks sehingga terlihat sangat jelas bahwa presiden menginginkan lebih banyak informasi.

Baca Juga: Penemuan Sesosok Mayat Pria yang Tersangkut Bambu di Sungai Ciliwung Gegerkan Warga Depok

Akan tetapi, mereka (Tiongkok) tak membiarkannya masuk, tidak memberikan kesempatan untuknya bisa memahami apa yang sedang terjadi dan publik Amerika berhak untuk memahami semua fakta tersebut.

Selain itu Trump juga mengatakan bahwa Beijing telah gagal memberikan peringatan kepada dunia terkait tingkat keparahan dan ruang lingkup wabah coronavirus dan justru malah menutup-nutupi data tentang kasus-kasus paling awal.

Amerika Serikat sangat terpukul akibat dampak yang ditimbulkan dari mewabahnya pandemi virus corona saat ini.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran COVID-19, Jasa Marga Batasi Waktu Istirahat di Rest Area Selama 30 Menit

Penentang Trump mengatakan, sementara Tiongkok memiliki banyak jawaban atas wabah itu, ia tampaknya berusaha mengalihkan perhatian dari kritik atas tanggapannya terhadap krisis.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x