Network
Pengungsi terus berjuang untuk bertahan hidup pasca gempa yang melanda Cianjur, Jawa Barat pada Senin, 21 November 2022 lalu.
Terekam beberapa kisah memilukan mulai dari persediaan sarana salat yang seadanya, melahirkan di tenda darurat, hingga mengungsi di mobil angkutan kota.
Seperti yang dialami 2.000 warga di kawasan Desa Ciputri, Pacet, Kabupaten Cianjur. Mayoritas warga harus mengungsi di terpal seadanya.
Sebab, hampir 80 persen rumah mereka rusak. Di sisi lain, mereka tidak berani ke rumah untuk mengambil barang tersisa karena khawatir masih sering terjadi gempa bumi susulan.
Sementara itu, di lokasi bencana lain, tepatnya Kampung Barukaso, Sukamulya, Cugenang, Kabupaten Bogor terdapat seorang pengungsi melahirkan.
Pengungsi tersebut kemudian mendapatkan perawatan persalinan dengan dibantu tenaga medis agar melahirkan di tenda darurat.
Tak hanya itu, keadaan juga memaksa bayi yang baru lahir, yang berada di inkubator, langsung dievakuasi ke halaman parkiran kendaraan di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur.
Sehingga empat bayi yang baru dilahirkan bakal lebih aman karena gempa susulan bisa terjadi kapan saja.
Cerita sedih juga dialami warga di Kampung Kuta, Cugenang, Kabupaten Cianjur yang terpaksa harus mengungsi di mobil angkutan umum.
Warga terpaksa mengungsi di mobil angkot karena kurangnya tenda darurat di kawasan tersebut.***
