Kehilangan Napsu Makan Jadi Indikasi Gejala Baru COVID-19, Simak Penjelasannya

- 4 Mei 2020, 20:01 WIB
ILUSTRASI masker.*
ILUSTRASI masker.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Virus corona yang kini mewabah di banyak negara di dunia terus memicu kekhawatiran dan kecemasan masyarakat, terlebih munculnya gejala-gejala baru yang menjadi tanda seseorang kemungkinan terpapar.

Kelelahan, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan menurut dr. Nick Summerton sudah seharusnya dimasukkan dalam daftar gejala utama.

Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Dailymail, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 13 gejala dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencapai 9 gejala pekan lalu.

Baca Juga: PSBB Resmi Diakhiri, Kota Bandung Tetap Ikuti Aturan PSBB Provinsi Jabar

Keduanya mengakui nyeri otot, kehilangan rasa dan bau serta sakit kepala sebagai gejala khas dari infeksi SARS-CoV-2.

dr. Summerton menyatakan virus itu dapat memicu penyebaran virus lebih lanjut di Inggris. Tercatat, lebih dari 180.000 kasus di Inggris tetapi ada jutaan potensi yang tidak diketahui.

Pakar diagnostik perawat primer terkemuka dengan gelar dokter dari Oxford University, dr. Summerton saat ini ditunjuk sebagai penasihat bagi pemerintah selama pandemi.

Baca Juga: Di Tengah Wabah COVID-19, Seorang Siswi Rayakan Kelulusan Sekolah Dengan Cara Tak Pantas

Summerton sebelumnya telah mendesak penelitian untuk segera dilakukan dan mendeteksi gejala paling umum dari virus termasuk menambahkan kelelahan, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan sebagai tanda COVID-19.

“Dua gejala dasar ini tidak cukup baik,” ucap dr. Summerton kepada The Sunday Times dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com.

“Kita perlu mempertimbangkan kelompok gejala yang lebih luas dan kombinasi gejala yang dimiliki pasien. Waktu tidak ada dipihak kita dan kita harus melakukan ini dengan benar,” tambah Summerton.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Dokter Ungkap Gejala Baru COVID-19, Salah Satunya Kehilangan Napsu Makan"

Menurutnya, perhatian harus diberikan kepada orang-orang yang berkeliaran dengan virus corona di tubuhnya.

“Jika kita tidak melakukan hal ini dengan benar, kita tidak akan pernah bisa menguasai epidemi ini,” tegas Summerton.

dr. Summerton mengklaim bahwa dirinya sudah membuka pembicaraan terkait permasalah tersebut dengan pejabat pemerintah setempat.

Baca Juga: Tarif Tiket Pesawat Naik 50 Persen Selama PSBB, Simak Penjelasannya

Dia juga menyatakan bahwa kita tidak tahu siapa yang akan dilawan sebelum mendapatkan definisi kasus dengan benar.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x