Branz mengakui hal tersebut. Sebagai gold laner andalan EVOS, kini cara main semua tim MPL ID S11 memberikan peluang besar bagi para gold laner semakin berpeluang didapuk sebagai MVP.
"Semua tim kelihatannya memang jadiin gold laner ujung tombak tim. Makanya di mid lane biasanya dipakai hero semi-support, yang bisa cover gitu kayak Faramis sama Yve," ucap pria bernama asli Jabran Bagus ini.
Namun pada kenyatannya, tidak selalu Branz jadi satu-satunya sumber damage dealer. Ling-nya Tazz juga begitu cepat mendobrak pertahanan tangguh Aura Fire ketika masuk game ke-2.
Pemilihan Ling di game kedua juga dibarengi oleh kontribusi Lolita milik Dreams dengan ultimate-nya. Stun dari Lolita dimaksimalkan dengan baik oleh roster EVOS Legends lainnya.
Baca Juga: AE vs EVOS MPL ID S10, Celiboy Peringatkan Generasi New Era EVOS Jangan Sampai Kalah Mental
Bicara peran roamer di MPL ID S11, Age mengaktakan ada perubahan besar di patch terbaru sistem Mobile Legends. Roamer support yang selalu jadi primadona ketika dipakai oleh Blacklist International kini perlahan ditinggalkan.
Tercatat dari data statistik MPL ID S11, roamer support seperti Estes dan Mathilda hanya di-pick masing-masing satu kali saja.
Sementara itu, Diggie yang juga bertipe support, pernah dipakai dua kali oleh DreamS dengan win rate 50 persen. Age mengakui roamer support kurang efektif untuk diandalkan buka map di area jungler musuh saat early game.