PR BOGOR - Istilah tone deaf lagi ramai dibicarakan warganet di media sosial sejak ada demontrasi rakyat menolak revisi UU pemilihan kepala daerah (pilkada) tanpa Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Sebagai informasi, DPR RI dinilai mengakali putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang ambang batas pencalonan dan juga putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 tentang syarat usia minimal calon kepala daerah yang diputus pada hari yang sama yaitu 20 Agustus 2024.
Tone Deaf adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak peka terhadap nuansa sosial atau emosional dalam suatu situasi.
Mereka seringkali melakukan hal-hal yang tidak tepat dengan keadaan, tanpa menyadari bahwa tindakan mereka dapat menyakiti orang lain.
Ciri-ciri Orang Tone Deaf
- Kurang empati: Orang tone deaf seringkali kurang mampu memahami dan merasakan perasaan orang lain.
- Tidak peka terhadap petunjuk sosial: Mereka mungkin kesulitan membaca situasi dan memahami isyarat nonverbal.
- Terlalu fokus pada diri sendiri: Orang tone deaf seringkali terlalu fokus pada perspektif mereka sendiri dan tidak mempertimbangkan perasaan orang lain.
- Mengatakan hal-hal yang tidak pantas: Mereka mungkin mengatakan hal-hal yang ofensif, kasar, atau tidak sensitif tanpa menyadari dampaknya.
- Menolak kritik: Orang tone deaf mungkin sulit menerima kritik atau saran, dan menganggap diri mereka selalu benar.
Penyebab Tone Deaf
- Genetik: Beberapa orang mungkin secara genetis memiliki kesulitan dalam memahami nuansa sosial.
- Pengalaman masa kecil: Trauma atau pengalaman negatif masa kecil dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami dan merespons emosi orang lain.
- Kurangnya pendidikan emosional: Kurangnya pendidikan atau pelatihan tentang emosi dan komunikasi interpersonal dapat menyebabkan seseorang menjadi tone deaf.
Bagaimana Atasi Tone Deaf
Jika Anda merasa bahwa Anda mungkin tone deaf, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memperbaiki situasi:
- Tingkatkan empati: Cobalah untuk memahami perasaan orang lain dan melihat situasi dari sudut pandang mereka.
- Perhatikan petunjuk sosial: Pelajari cara membaca isyarat nonverbal dan memahami nuansa sosial.
- Minta umpan balik: Mintalah teman atau keluarga untuk memberikan umpan balik jujur tentang perilaku Anda.
- Belajar tentang emosi: Pelajari tentang berbagai emosi dan bagaimana cara mengidentifikasinya.
- Cari bantuan profesional: Jika Anda kesulitan mengatasi tone deaf, seorang terapis dapat membantu Anda mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Dengan upaya dan kesadaran, orang tone deaf dapat belajar untuk menjadi lebih peka terhadap perasaan orang lain dan menghindari situasi yang tidak menyenangkan.
Contoh orang dengan sifat tone deaf:
1. Joko Widodo (Mulyono bin Widjiatno Notomihardjo).
2. Iriana Jokowi
3. Bobby Nasution (Walikota Medan)
4. Gibran Rakabuming Raka (Wapres terpilih 2024-2029)