Diapresiasi Banyak Pihak, APD Rancangan Anggiasari Akhirnya Diproduksi Secara Massal

- 15 Mei 2020, 18:38 WIB
DESAINER asal Bandung yang juga berprofesi sebagai dokter gigi, Anggiasari Mawardi, merancang sendiri Alat Pelengkap Diri (Medical Suits) untuk tenaga medis. APD tersebut terdiri dari coverall, surgical suits, dan seragam baju ruangan dokter dan perawat.*
DESAINER asal Bandung yang juga berprofesi sebagai dokter gigi, Anggiasari Mawardi, merancang sendiri Alat Pelengkap Diri (Medical Suits) untuk tenaga medis. APD tersebut terdiri dari coverall, surgical suits, dan seragam baju ruangan dokter dan perawat.* /ENDAH ASIH/PR/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Alat pelindung diri (APD) merupakan hal wajib yang harus dipakai oleh para tenaga medis dalam menjalankan tugasnya merawat para pasien COVID-19 di rumah sakit.

Namun, permasalahan yang kini dikeluhkan oleh para tenaga kesehatan adalah minimnya jumlah persediaan APD di rumah sakit yang merupakan kebutuhan wajib yang selalu harus dipenuhi selama masa pandemi COVID-19.

Anggiasari Mawardi, seorang Desainer asal Bandung yang juga berprofesi sebagai dokter gigi sebelumnya sempat merancang Alat Pelengkap Diri (Medical Suits) untuk tenaga medis yang awalnya akan dia gunakan sendiri setelah dirinya mendapat konsul pasien emergency.

Baca Juga: Bantu Perangi COVID-19, Mitsubishi Berikan Bantuan 9 Ribu Masker N95 Kepada PMI

"Awalnya, keesemuanya itu akan saya gunakan sendiri ketika saya mendapat konsul pasien emergency. Namun ternyata apa yang saya lakukan ini mendapat respon luar biasa dari teman seprofesi di kedokteran dan kedokteran gigi," tutur Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi (Saluran Akar Gigi) ini kepada Pikiran Rakyat, Jumat, 15 Mei 2020.

Anggiasari menyebut tak mengalami kesulitan berarti selama memproduksi medical suits dan masker yang sesuai dengan standar kesehatan.

Hal itu didasari oleh Standard Operational Prosedure (SOP) untuk penanganan pasien COVID-19.

Baca Juga: Poster Jack Ma Sebut 2020 sebagai Tahun Bertahan Hidup Beredar Luas di Twitter, Simak Faktanya!

APD rancangan Anggiasari terdiri dari coverall yang fungsinya sebagai pakaian dan alat proteksi untuk melindungi diri dari kotoran, bakteri, dan virus.

DESAINER asal Bandung yang juga berprofesi sebagai dokter gigi, Anggiasari Mawardi, merancang sendiri Alat Pelengkap Diri (Medical Suits) untuk tenaga medis. APD tersebut terdiri dari coverall, surgical suits, dan seragam baju ruangan dokter dan perawat.*
DESAINER asal Bandung yang juga berprofesi sebagai dokter gigi, Anggiasari Mawardi, merancang sendiri Alat Pelengkap Diri (Medical Suits) untuk tenaga medis. APD tersebut terdiri dari coverall, surgical suits, dan seragam baju ruangan dokter dan perawat.*

Coverall bersiluet H dan I ini berupa jumpsuit yang memiliki kapucon, serta karet elastis pada bagian tangan, kaki, dan pinggang belakang.

Detail coverall mempunyai bukaan depan berupa restleting panjang dengan penutup.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Direspon Luar Biasa, APD yang Dirancang Anggiasari untuk Dipakai Sendiri Akhirnya Diproduksi Banyak"

Kemudian, untuk material yang digunakan dibagi menjadi dua yakni material berbahan dasar non woven polypropylene untuk yang sekali pakai dan material berbahan dasar woven polyester untuk yang bia digunakan kembali.

"Coverall harus dibuat sangat longgar, karena akan digunakan berlapis bersama baju bedah, baju ruangan dan apron," jelas Anggia, yang juga merupakan anggota Indonesian Fashion Chamber (IFC) Bandung Chapter ini.

DESAINER asal Bandung yang juga berprofesi sebagai dokter gigi, Anggiasari Mawardi, merancang sendiri Alat Pelengkap Diri (Medical Suits) untuk tenaga medis. APD tersebut terdiri dari coverall, surgical suits, dan seragam baju ruangan dokter dan perawat.*
DESAINER asal Bandung yang juga berprofesi sebagai dokter gigi, Anggiasari Mawardi, merancang sendiri Alat Pelengkap Diri (Medical Suits) untuk tenaga medis. APD tersebut terdiri dari coverall, surgical suits, dan seragam baju ruangan dokter dan perawat.*


Selain memproduksi APD, Anggiasari juga diketahui memproduksi baju bedah yang berfungsi sebagai proteksi di ruangan bedah, atau pada kasus emergensi dan kedaruratan.

Baca Juga: Ungkapan Taufik Hidayat yang Menyebut 'Banyak Tikus' di Kemenpora Jadi Sorotan Media Asing

Baju bedah itu mempunyai siluet H dan I, cenderung over size dan memiliki elastisitas di bagian pergelangan tangan untuk melindungi tubuh dari paparan percikan darah, serta menghindari mudah terlepasnya dari tubuh.

Material yang digunakan untuk sekali pakai berbahan dasar non woven propylene, sedangkan material yang bisa digunakan kembali berbahan dasar katun tebal.

Selanjutnya, Anggia juga merancang baju ruangan untuk dokter dan perawat, berupa baju setelan yang menjadi busana dasar (dikenakan paling dalam) dari pelindung diri.

Baca Juga: Berikut ini Manfaat Mengkonsumsi Minyak Ikan dan Minyak Biji Rami Bagi Kesehatan Tubuh

Baju ini memiliki Siluet H dan I, berlengan pendek pada umumnya, serta terdiri dari celana panjang dengan pinggang bertali serut. Material yang digunakan tidak mudah sobek dan tebal.

Teknik yang digunakan adalah teknik minimal sewing, dan bersifat tidak steril serta dapat dipakai berulang (reusable).

Halaman:

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x